Gunung Lawu, itulah namanya, berada di
perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, terdapat di antara 4 Kabupaten, sebelah
selatan ada Kabupaten Wonogiri, Utara Kabupaten Sragen, Barat Kabupaten
Karanganyar sedangkan timur terdapat Kabupaten Magetan, yang jika diturut
dengan seksama antara Kabupaten Magetan dan Sragen pasti melewati Kabupaten
Ngawi.
Gunung Lawu ini memiliki ketinggian
3.265 m di atas permukaan laut. Tempat pendakian yang biasa digunakan ada 2,
yaitu basecame Cemarasewu dari Jawa Timur, dan Cemarakandang dari Jawa Tengahsedangkan
dari kedua bascame ini hanya berjarak sekitar 200 sampai 300 meter saja. Gunung
ini memiliki banyak sekali peninggalan sejarah dan memiliki banyak sekali obyek
wisata, seperti Candi Cetha dan Candi Sukuh dari sisi barat. Sedangkan tempat
rekreasi lainnya seperti telaga Sarangan, Grojogan Sewu (Tawangmangu), kebuh
teh sepanjang perjalanan ke candi Cetha, dan bumi perkemahan serta wana wisata
lainnya di sekitarnya seperti pemakaman keluarga cendana dan di sekitarnya
terdapat pemakaman para raja2.. Sebenarnya masih banyak lagi air terjun yang
bisa kita temukan di wilayah sekitar gunung ini, sebagian mudah ditempuh dengan
bersepeda motor, dan sebagian lagi harus berjalan kaki. Seperti di wilayah
telaga Sarangan ada sebuah air terjun yang masih bagus, pernah sekali saya
pergi kesana, perjalanan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki dan mendaki, ada
pula di dekat air terjun grojokan sewu terdapat air terjun jumok yang masih
alami dan asri.
Gunung Lawu sangat populer untuk
kegiatan pendakian. Setiap malam 1syura banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak.
Karena populernya, di puncak gunung bahkan dapat dijumpai pedagang makanan
Perjalanan pendakian gunung Lawu ini
awalnya hanya dari basecame Cemarasewu, karena di sana jalannya sudah tertata
rapi dengan batu dari basecame hingga puncak. Konon ceritanya nih yang buat
adalah Brawijawa terakhir yang tersohor dengan Sunan Lawu. Makam beliaupun ada
di puncak Arga Dalem, dataran luas seperti sabana dan di batu-batu itu tertata
rapi dari bawah menuju makan tersebut. Keunikan mendaki gunung Lawu ini adalah
ketika kita mendaki gunung di siang hari. sering saya melakukan pendakian ke
tempat ini bersama teman saya. Keunikan
dan keanehannya adalah kita selalu diberi petunjuk oleh seekor burung yang
sering disebut dengan nama Jalak Lawu. Burung ini selalu berada di depan kita,
kadang sebentar menghilang, tetapi di kelokan jalan akan ketemu lagi. Konon
bagi pendaki yang tidak menemukan burung itu lagi berarti dia tersesat.tapi hal
ini agak aneh tapi kenyataan loh. . .
Bila pendakian dari Cemorosewu akan menemui dua sumber mata
air/ Sendang (kolam)
Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang Drajat di antara
Pos 4 dan Pos 5. Pendakian melalui
Cemorokandang akan melewati 5 selter/pos dengan jalur yang sudah tertata dengan baik.
Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur
melalui Cemorosewu lebih nge-track dan nanjak. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita akan cepat sampai puncak daripada lewat jalur Cemorokandang. Pendakian
melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik. Jalannya terbuat dari
batu yang sudah ditata.
Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat
dari batu. Pos ke4 baru direnovasi,jadi untuk saat ini jangan kaget di pos4 tidak ada
bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos 4.
Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari
kejahuan. Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti
jalur yang menuju pos 4. Di pos2 ada watu gedhe yang kami namai watu iris(karena seperti di
iris).
Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat suatu bangunan
seperti masjid yang ternyata adalah makam.Untuk mendaki melalui Cemorosewu(bagi
pemula) janganlah mendaki di siang hari karena medannya berat untuk pemula dan slalu bikin putusasa bila melihat
medan yg ingin di lewati. . . . . .
………eh iya hati2 ya kalo mau melakukan pendakian kesana inget
tetap jaga lingkungan dan satu lagi jangan ampe lupa. . . .’jangan kencing
sembarangan tempat’ . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar