Kamis, 14 Juni 2012

Pendakian gunung merbabu lewat jalur selo



Kita telah mengenal gunung merbabu yang terkenal dengan pemandangannya yang amat elok dengan sabana yang amat luas sekali, untuk menuju puncak gunung merbabu kita bisa  melewati dengan tiga jalur yakni bisa dari selo, jalur kethekan/kopeng dan bisa lewat jalur wekas yg dari arah magelang. Pendakian gunug melalui jalur selo merupakan pendakian yang bisa dikatakan lumayan sulit terutama bagi kalian yang baru perdana melewati jalur ini. Krena di tengah perjalanan kalian akan sering menenjumpai banyak pertigaan jalan yang biasa dilalui warga setempat tuk mencari kayu bakar. Kecamatan Selo masuk wilayah Kabupaten boyolali, Jawa Tengah. Selo berada di tengah-tengah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Pendaki yang hendak menapaki puncak Gunung Merapi, kebanyakan lebih suka mengambil jalur dari Selo ini. Sedangkan Pendaki Gunung Merbabu lebih suka mendaki dari Kopeng dan turun di Selo ini.
Akses menuju selo
bagi temen2 yang bener2 inin melakukan pendakian dari tempat ini kalian darimana saja bisa menuju terminal kota boyolali terlebih dahulu, Untuk menuju ke Selo dari kota Boyolali menggunakan bus kecil jurusan Selo. Bus yang langsung ke Selo agak jarang biasanya hanya sampai Pasar Cepogo, dan dari pasar Cepogo ganti lagi bus kecil yang menuju Selo. Dari kota Boyolali bus kecil yang menuju Selo ini tidak parkir di terminal Boyolali. Pendaki harus sedikit berjalan kaki ke Pasar Sapi di mana bus kecil jurusan Cepogo/Selo berhenti mencari penumpang. Di Pasar ini terdapat patung Sapi yang melambangkan industri peternakan sapi yang menjadi andalan pendapatan masyarakat Boyolali. Dari sini kalian nanti bisa turun di depan polsek selo.
Bascame dan perijinan
Sekilas tentang bascame ini kita bisa mendapat tempat yang memiliki pemandangan yang elok, namun di tempat ini Air bersih agak sulit di dapat di Selo, penduduk desa Lencoh yang berada di lereng gunung Merapi untuk memperoleh air bersih harus menyalurkan air bersih yang berasal dari gunung Merbabu. Sehingga di Selo jarang terdapat hotel, losmen, atau penginapan.namun sebelum kita sampai pada lokasi bascame kita harus mendartar terlebih dahulu di polsek selo yang berjarak dengan bascame sekitar lumayan jauh, darisana  biasanya kita di sarankan tuk melakukan perijinan lagi  ke kantor perhutani dan dari keduanya akan di kenakan 6000 rupiah per orangnya. Dari tempat ini untuk menuju ke basecamp Gn. Merbabu, dari Selo tepatnya dari kantor Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan aspal sekitar 1 jam, cukup jauh dan menanjak sehingga cukup melelahkan. Melintasi perkampungan penduduk dan ladang-ladang yang berada di lereng-lereng terjal. Pendaki bisa menyewa mobil bak sayuran untuk menuju ke basecamp, atau bisa juga naik ojek. Untuk pemanasan pendakian, berjalan kaki bisa menjadi pilihan yang lebih murah. Truk tidak bisa mencapai basecamp karena ada portal dan jalan yang dilalui rawan longsor. Biasanya pendaki menginap di rumah warga setelah atau sebelum mendaki gunung Merbabu yang juga menjadi basecamp. Rumahnya sangat besar bisa menampung puluhan pendaki yang menginap. Di rumah warga ini pendaki bisa memesan makanan dan minuman, seperti nasi goreng, mie rebus, dan kopi. Stiker kaos dan aneka cendara mata juga bisa di peroleh di basecamp yg berupa rumah-rumah penduduk ini.

Perjalanan pendakian
Dari basecamp, pendakian diawali dengan melintasi area perkemahan yang sangat luas yang ditumbuh pohon-pohon pinus sehingga cukup rindang dan sejuk di siang hari. Agak landai kemudian mulai memasuki kawasan hutan. Jalur pendakian masih cukup landai, namun akan banyak dijumpai pertigaan, maupun perempatan jalur yang menuju ke perkampungan penduduk, maupun jalur penduduk mencari kayu bakar dan rumput, untuk itu tetap pilih jalur yang paling lebar. Berjalan sekitar satu jam akan sampai di Mpitian yang berupa perempatan jalur.
Menuju tikungan macan
Dari Mpitian masih agak landai melintasi hutan akan berjumpa dengan sungai kering yang berisi pasir. Setelah menyeberangi sungai kering jalur mulai agak menanjak namun masih melintasi hutan. Setelah berjalan sekitar satu jam dari sungai kering ini jalur terjal sekali meliuk mendaki bukit dan sampailah kita di tikungan macan.
Menuju batu tulis
Pada tikungan macan ini pendaki di harapkan berhati2 dan jangan turun terus karena pendaki bisa saja trersasar dengan danya hutan yang amat lebat sekali.  Setelah kita dari tikungan macan kita akan berjumpa dengan ,medan yang mulai  sedikit terbuka dengan jalur yang mulai menanjak, setelah setengah jam perjalanan kita akan menjumpai medan yang lumayan susah dan semakin terjal, setengahjam perjalanan kemudian kita akan sampai pada batu tulis, batu tulis ini merupakan tempat terbuka yang lu,mayan luas yang di tengahnya terdapat batu yang cukup besar, di tempat ini kita mendapatkan pemandangan yang lumayan indah sebagai pngobat lelah.


Menuju jemblongan
Dari batu tulis kita di hadapkan dengan medan yang bener2 terbuka dengan hamparan ilalang dan lumayan berdebu pad musim kemarau. Dari tempat ini puncak merbabu belum bisaa kita lihat, dari sini kita haryus melewati 4 bukit besar lagi  tuk sampaim pada puncaknya. Namun kalian tidak perlu hawatir karena sepanjang perjalann kalian akan di paparkan dngan pemandangan yang begitu elok sehingga kalian seakan2 tidak sadar   dengan keindahannya setelah dari sini kita akan sampai pada jemblongan dimana ditempat itu banyak di jumpai pohon edelwais yang rindang dan lumayan rapat2.pada tempat ini pula kalian bisa mendapatkan tempat berteduh yang rindang smpai kalian ke puncak. Berlanjut pada perjalanan kita akan berjalan sekitar 1 jam perjalanan agar bis melihat puncak merbabu namun kalian akan sedikit tercengang bila belihat medan terahir tuk mencapai puncak merbabu karena keterjalannya. Namun dengan waktu tempuh sekitar 45 menit kalian akan bisa mengalahkan medan tersebut dan bisa sampai pad puncak merbabu pada puncak kenteng songo ini kalian akan menemukan 4 buah batu berlubang yang dikeramatkan.
Indahnya puncak
Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn. Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak Gn. Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn. Lawu dengan puncaknya yang memanjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar