Kita telah mengenal gunung merbabu yang terkenal
dengan pemandangannya yang amat elok dengan sabana yang amat luas sekali, untuk
menuju puncak gunung merbabu kita bisa
melewati dengan tiga jalur yakni bisa dari selo, jalur kethekan/kopeng
dan bisa lewat jalur wekas yg dari arah magelang. Pendakian gunug melalui jalur
selo merupakan pendakian yang bisa dikatakan lumayan sulit terutama bagi kalian
yang baru perdana melewati jalur ini. Krena di tengah perjalanan kalian akan
sering menenjumpai banyak pertigaan jalan yang biasa dilalui warga setempat tuk
mencari kayu bakar. Kecamatan
Selo masuk wilayah Kabupaten boyolali, Jawa Tengah. Selo berada di
tengah-tengah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Pendaki yang hendak
menapaki puncak Gunung Merapi, kebanyakan lebih suka mengambil jalur dari Selo
ini. Sedangkan Pendaki Gunung Merbabu lebih suka mendaki dari Kopeng dan turun
di Selo ini.
Akses
menuju selo
bagi temen2 yang bener2 inin melakukan pendakian
dari tempat ini kalian darimana saja bisa menuju terminal kota boyolali
terlebih dahulu, Untuk menuju ke Selo dari kota Boyolali menggunakan bus kecil
jurusan Selo. Bus yang langsung ke Selo agak jarang biasanya hanya sampai Pasar
Cepogo, dan dari pasar Cepogo ganti lagi bus kecil yang menuju Selo. Dari kota
Boyolali bus kecil yang menuju Selo ini tidak parkir di terminal Boyolali.
Pendaki harus sedikit berjalan kaki ke Pasar Sapi di mana bus kecil jurusan
Cepogo/Selo berhenti mencari penumpang. Di Pasar ini terdapat patung Sapi yang
melambangkan industri peternakan sapi yang menjadi andalan pendapatan
masyarakat Boyolali. Dari sini kalian nanti bisa turun di depan polsek selo.
Bascame dan
perijinan
Sekilas tentang bascame ini kita bisa mendapat
tempat yang memiliki pemandangan yang elok, namun di tempat ini Air bersih agak
sulit di dapat di Selo, penduduk desa Lencoh yang berada di lereng gunung
Merapi untuk memperoleh air bersih harus menyalurkan air bersih yang berasal
dari gunung Merbabu. Sehingga di Selo jarang terdapat hotel, losmen, atau
penginapan.namun sebelum kita sampai pada lokasi bascame kita harus mendartar
terlebih dahulu di polsek selo yang berjarak dengan bascame sekitar lumayan
jauh, darisana biasanya kita di sarankan
tuk melakukan perijinan lagi ke kantor
perhutani dan dari keduanya akan di kenakan 6000 rupiah per orangnya. Dari
tempat ini untuk menuju ke basecamp Gn. Merbabu, dari Selo tepatnya dari kantor
Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan aspal sekitar 1 jam, cukup
jauh dan menanjak sehingga cukup melelahkan. Melintasi perkampungan penduduk
dan ladang-ladang yang berada di lereng-lereng terjal. Pendaki bisa menyewa
mobil bak sayuran untuk menuju ke basecamp, atau bisa juga naik ojek. Untuk
pemanasan pendakian, berjalan kaki bisa menjadi pilihan yang lebih murah. Truk
tidak bisa mencapai basecamp karena ada portal dan jalan yang dilalui rawan
longsor. Biasanya pendaki menginap di rumah warga setelah
atau sebelum mendaki gunung Merbabu yang juga menjadi basecamp. Rumahnya sangat
besar bisa menampung puluhan pendaki yang menginap. Di rumah warga ini pendaki
bisa memesan makanan dan minuman, seperti nasi goreng, mie rebus, dan kopi.
Stiker kaos dan aneka cendara mata juga bisa di peroleh di basecamp yg berupa
rumah-rumah penduduk ini.
Perjalanan
pendakian
Dari basecamp, pendakian diawali dengan melintasi
area perkemahan yang sangat luas yang ditumbuh pohon-pohon pinus sehingga cukup
rindang dan sejuk di siang hari. Agak landai kemudian mulai memasuki kawasan
hutan. Jalur pendakian masih cukup landai, namun akan banyak dijumpai
pertigaan, maupun perempatan jalur yang menuju ke perkampungan penduduk, maupun
jalur penduduk mencari kayu bakar dan rumput, untuk itu tetap pilih jalur yang
paling lebar. Berjalan sekitar satu jam akan sampai di Mpitian yang berupa
perempatan jalur.
Menuju tikungan
macan
Dari Mpitian masih agak landai melintasi hutan
akan berjumpa dengan sungai kering yang berisi pasir. Setelah menyeberangi
sungai kering jalur mulai agak menanjak namun masih melintasi hutan. Setelah
berjalan sekitar satu jam dari sungai kering ini jalur terjal sekali meliuk
mendaki bukit dan sampailah kita di tikungan macan.
Menuju batu
tulis
Pada tikungan macan ini pendaki di harapkan
berhati2 dan jangan turun terus karena pendaki bisa saja trersasar dengan danya
hutan yang amat lebat sekali. Setelah
kita dari tikungan macan kita akan berjumpa dengan ,medan yang mulai sedikit terbuka dengan jalur yang mulai
menanjak, setelah setengah jam perjalanan kita akan menjumpai medan yang
lumayan susah dan semakin terjal, setengahjam perjalanan kemudian kita akan
sampai pada batu tulis, batu tulis ini merupakan tempat terbuka yang lu,mayan
luas yang di tengahnya terdapat batu yang cukup besar, di tempat ini kita mendapatkan
pemandangan yang lumayan indah sebagai pngobat lelah.
Menuju
jemblongan
Dari batu tulis kita di hadapkan dengan medan yang
bener2 terbuka dengan hamparan ilalang dan lumayan berdebu pad musim kemarau.
Dari tempat ini puncak merbabu belum bisaa kita lihat, dari sini kita haryus
melewati 4 bukit besar lagi tuk sampaim
pada puncaknya. Namun kalian tidak perlu hawatir karena sepanjang perjalann
kalian akan di paparkan dngan pemandangan yang begitu elok sehingga kalian
seakan2 tidak sadar dengan keindahannya
setelah dari sini kita akan sampai pada jemblongan dimana ditempat itu banyak
di jumpai pohon edelwais yang rindang dan lumayan rapat2.pada tempat ini pula
kalian bisa mendapatkan tempat berteduh yang rindang smpai kalian ke puncak.
Berlanjut pada perjalanan kita akan berjalan sekitar 1 jam perjalanan agar bis
melihat puncak merbabu namun kalian akan sedikit tercengang bila belihat medan
terahir tuk mencapai puncak merbabu karena keterjalannya. Namun dengan waktu
tempuh sekitar 45 menit kalian akan bisa mengalahkan medan tersebut dan bisa
sampai pad puncak merbabu pada puncak kenteng songo ini kalian akan menemukan 4
buah batu berlubang yang dikeramatkan.
Indahnya puncak
Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn.
Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat
sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat
jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak
Gn. Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn. Lawu dengan
puncaknya yang memanjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar